September 04, 2015

Sel Punca ( Stem Cell)


A.   Teori Sel Punca
Tepat seabad yang lalu, tahun 1908, istilah ”stem cell” pertama kali diusulkan oleh histolog Russia, Alex- ander Maksimov, pada kongres hematologi di Berlin. Ia mempostulatkan adanya sel induk yang membentuk sel-sel darah (haematopoietic stem cells). Tahun 1978, terbukti teori ini betul dengan ditemukannya sel-sel punca di darah sumsum tulang belakang manusia.
Perkembangan riset sel punca melaju cepat dalam 10 tahun terakhir. Tahun 1998, James Thomson berhasil membiakkan untuk pertama kali sel-sel punca embrionik manusia di Universitas Wisconsin-Madison. Oktober 2007, Mario Capecchi, Martin Evans, dan Oliver Smithies memperoleh Hadiah Nobel Kedokteran untuk riset mereka mengubah gen-gen tertentu pada mencit menggunakan sel punca embrionik hewan ini.

B.    Pengertian
Sel punca (stem cell) adalah suatu jenis sel yang terdapat di dalam tubuh mahluk hidup, termasuk juga manusia. Sel punca tidak mempunyai fungsi spesifik seperti sel pada umumnya, tetapi pada saat dibutuhkan, sel punca dapat mengalami perubahan menjadi sel yang terspesialisasi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses ini adalah berbagai mediator (termasuk juga sitokin dan faktor pertumbuhan) yang dilepaskan oleh sel pada saat mengalami kerusakan atau pada saat jaringan mengalami iskemi. Sel punca dapat bermigrasi menuju ke jaringan tertentu antara lain melalui dilepaskannya molekul SDF-1 oleh jaringan yang mengalami iskemi. Molekul SDF-1 merupakan homing factor yang merupakan ligan molekul CXCR4 yang terdapat pada permukaan sel punca.
Untuk dapat disebut sebagai sel punca, ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi yaitu: sel tersebut belum mempunyai fungsi, belum terdiferensiasi, memiliki kemampuan untuk terus membelah dan memperbanyak diri (berproliferasi) menjadi sel yang identik dengan sel asalnya atau dalam suasana yang sesuai dapat berubah (berdiferensiasi) menjadi sel tipe lain dengan fungsi yang spesifik. Sebetulnya, sel punca dapat dibedakan menjadi 2 kelompok utama, yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa.

C.   Jenis-jenis sel punca
a.     Berdasarkan potensinya :
1.     Sel induk ber-totipotensi (toti=total)
2.     Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak)
3.     Sel induk ber-multipotensi
4.     Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal)
b.    Berdasarkan asalnya :
1.     Sel Punca Embrio.
example : sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-sel lainnya
2.     Embryonic Germ Cell
example : sel germinal primodial dari janin 5-9 minggu.
3.     Sel Punca Fetal
example : Otak Janin.
4.     Sel Punca Dewasa. Mempunyai 2 karakteristik:
o    sel induk hemotopoietik yaitu sel induk pembentuk darah
o    sel punca mesenkimal termasuk sel induk multipontensi yang dapat berdiferensiasi   menjadi sel-sel tulang, otot, ligamen, tendon,dan lemak.
5.     Sel punca kanker.

D.   Fungsi Sel Punca
1.     Sistem perbaikan, untuk mengganti sel - sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme.
2.     Saat stem cell terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca / menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus.

E.    Transplantasi Sel Punca
1.     Transpalasi dapat berupa :
·         Transplantasi autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi)
·         Transplantasi alogenik (menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau
·         transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.
2.     Jenis-jenis Transplantasi Sel Punca
·         Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation)
·         Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation)
·         Transplantasi sel induk darah tali pusat


Source :